Dalam ilmu sosial, keterasingan atau alienasi menunjukan keadaan perasaan terasing atau terpisah dari lingkungan, pekerjaan, produk karya, atau diri sendiri.
Makna dan pengertian keterasingan atau alienasi muncul dalam varian paling umum sebagai berikut:
(1) Ketidakberdayaan, yaitu perasaan bahwa nasib seseorang tidak berada di bawah kendalinya sendiri namun ditentukan oleh agen eksternal, nasib, keberuntungan. Atau pengaturan kelembagaan,
(2) Ketidakberdayaan, mengacu pada kurangnya pemahaman atau makna yang konsisten dalam bidang tindakan apa pun (seperti urusan dunia atau hubungan antarpribadi). Atau perasaan umum tentang ketidakbertujuan dalam hidup,
(3) Ketidakberadaan norma. Yaitu kurangnya komitmen terhadap konvensi perilaku sosial (yang menyebabkan meluasnya penyimpangan, ketidakpercayaan, persaingan individu yang tidak terkendali, dan sejenisnya),
(4) Keterasingan budaya, mencerminkan perasaan tersingkir dari nilai-nilai yang sudah mapan dalam masyarakat. Seperti, misalnya, dalam pemberontakan intelektual atau mahasiswa melawan institusi konvensional,
(5) Isolasi sosial, yaitu rasa kesepian atau pengucilan dalam hubungan sosial (seperti, misalnya, di antara anggota kelompok minoritas), dan
(6) Keterasingan diri, merupakan pemahaman bahwa dalam satu atau lain cara individu tidak berhubungan dengan dirinya sendiri.
Baca juga Makna Pengertian Toleransi
Pengenalan konsep keterasingan atau alienasi dalam pemikiran Barat juga sulit dipahami. Meskipun entri tentang keterasingan atau alienasi tidak muncul dalam buku referensi utama ilmu sosial hingga tahun 1930-an.
Konsep keterasingan atau alienasi telah ada secara implisit atau eksplisit dalam karya sosiologi klasik abad ke-19. Dan awal abad ke-20 ada konsep ala Karl Marx, Émile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Max Weber, dan Georg Simmel.
Alienasi Ala Karl Marx
Teori alienasi Karl Marx menggambarkan keterasingan (alienasi) manusia dari aspek-aspek esensi spesiesnya (Gattungswesen) sebagai akibat dari sistem kapitalisme. Keterasingan ini terjadi karena pembagian kerja dan kepemilikan alat produksi yang terpusat pada kelas borjuis, membuat pekerja merasa terpisah dari produk kerjanya, proses kerja, diri mereka sendiri, dan masyarakat
Keterasingan terdiri dari kenyataan bahwa pekerja tidak memperoleh kepuasan dari pekerjaan.
Namun Marxisme hanya mewakili satu aliran pemikiran mengenai keterasingan atau alienasi dalam masyarakat modern. Aliran kedua, yang kurang optimis terhadap prospek de-alienasi, seperti dalam teori “masyarakat massa”.
Mengamati dislokasi yang disebabkan oleh industrialisasi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, Durkheim dan Tönnies—dan akhirnya juga Weber dan Simmel—masing-masing, dengan caranya sendiri, mendokumentasikan hilangnya masyarakat tradisional dan hilangnya rasa kebersamaan sebagai akibat dari hal tersebut.
Baca juga 5 Hal yang Kita Temukan dalam Perjalanan Spiritual
Manusia modern terasing, teraliensi dan terisolasi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka anonim dan impersonal di tengah masyarakat yang mengalami urbanisasi, tercabut dari nilai-nilai lama, namun tidak percaya pada tatanan rasional dan birokrasi yang baru.
Mungkin ekspresi paling jelas dari tema ini terdapat dalam gagasan Durkheim tentang “anomie” (dari bahasa Yunani anomia, “pelanggaran hukum”). Anomi merupakan suatu kondisi sosial dengan ciri merajalelanya individualisme dan disintegrasi norma-norma sosial yang mengikat.
Baik Weber maupun Simmel mengusung tema Durkheimian lebih jauh. Weber menekankan pergeseran mendasar menuju rasionalisasi dan formalisasi dalam organisasi sosial; hubungan pribadi menjadi lebih sedikit, dan birokrasi impersonal menjadi lebih besar.
Georg Simmel menekankan ketegangan dalam kehidupan sosial antara yang subyektif dan personal, di satu sisi, dan semakin objektif dan anonim, di sisi lain.
Ambiguitas Keterasingan atau Alienasi
Definisi keterasingan atau alienasi yang diberikan di atas—ketidakberdayaan, ketidakbermaknaan, ketidakberadaan norma, keterasingan budaya, isolasi sosial, dan keterasingan diri—hanya dapat berfungsi sebagai panduan kasar karena terdapat konsepsi gagasan yang sangat berbeda dalam salah satu kategori tersebut.
Jadi, sehubungan dengan keterasingan diri, seseorang dapat “keluar dari kontak” dengan dirinya sendiri dalam beberapa cara yang sangat berbeda. Selain itu, para penulis berbeda tidak hanya dalam definisi mereka tetapi juga dalam asumsi yang mendasari definisi tersebut.
Baca juga Dari Alienasi Sosial Ke Alienasi Media Sosial
Dua asumsi yang kontras tersebut adalah asumsi normatif dan subjektif. Pertama, mereka yang sangat menganut tradisi Marxian (misalnya, Herbert Marcuse, Erich Fromm, Georges Friedmann, dan Henri Lefebvre) memperlakukan keterasingan atau alienasi sebagai konsep normatif, sebagai instrumen untuk mengkritik keadaan yang ada berdasarkan standar tertentu yang didasarkan pada sifat manusia, “hukum alam”, atau prinsip moral.
Selain itu, para teoretikus Marxian menekankan keterasingan atau alienasi sebagai suatu kondisi obyektif yang tidak bergantung pada kesadaran individu—oleh karena itu, seseorang dapat diasingkan di tempat kerja terlepas dari perasaannya terhadap pengalaman kerja.
Meskipun populer dalam analisis kehidupan masa kini, gagasan tentang keterasingan atau alienasi tetap merupakan konsep yang ambigu dengan makna yang sulit dipahami.
Fakta Sosial-Psikologis dan Filosofis
Alternatifnya, beberapa penulis menekankan bahwa keterasingan atau alienasi adalah fakta sosial-psikologis: keterasingan adalah pengalaman ketidakberdayaan, rasa keterasingan. Asumsi seperti ini sering ada dalam analisis dan deskripsi perilaku menyimpang dan dalam karya para ahli teori seperti Robert K. Merton dan Talcott Parsons.
Banyak upaya untuk mengukur dan menguji kejadian keterasingan atau alienasi di berbagai populasi (seperti penduduk perkotaan atau pekerja perakitan) telah membuahkan hasil yang ambigu dan mempertanyakan kegunaan keterasingan sebagai alat konseptual untuk penelitian ilmu sosial. Beberapa ilmuwan sosial telah menyimpulkan bahwa konsep tersebut pada dasarnya bersifat filosofis.
Berita Olahraga
News
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Teknologi
Seputar Teknologi
Drama Korea
Resep Masakan
Pendidikan
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Download Film
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.